Hari pertama kuliah PPBB (Proses Pembuatan Besi Baja) dengan Bapak Bambang. Pertemuan pertama seperti biasa, pembahasan SAP kuliah selama satu semester dan sedikit membahas statistik produksi dan konsumsi baja dunia.
Sepanjang kuliah, beliau mengambil contoh negara Cina. Beliau berkata, negara Cina adalah negara yang luar biasa. Bisa dilihat dari statistik produksi baja negaranya. Pada tahun 2009, produksi baja dunia mencapai angka 1.219,7 juta ton, produksi dari negara Cina sendiri adalah sebesar 567,8 juta ton. Total produksi negara Cina hampir setengah dari total produksi dunia. Ketika produksi baja dunia mengalami reses di tahun 2009, tetapi produksi Cina justru naik. Perlu diketahui, harga baja di Indonesia dengan spek standar sekitar Rp. 10.000,- / kg.
Pemerintah Cina memikirkan bagaimana cara sekitar 1,4 milyar penduduknya tumbuh, yaitu dengan membangun industri padat karya. Berbagai macam produk dibuat oleh Cina, salah satunya adalah motor. Untuk membuta satu unit motor, komponen-komponennya berasal dari industri kecil menengah, kecuali mungkin mesinnya. Lalu seluruh komponen itu dirakit menjadi satu dan dijual ke pasar dunia.
Tahukah berapa jumlah pelanggan satu provider seluler di Cina? Sekitar 600 juta pelanggan. Penduduknya tidak menggunakan handphone buatan luar negeri. Mereka menggunakan handphone produksi dalam negeri yang harganya murah, sehingga bisa gonta ganti handphone seenaknya.
Dengan begitu besarnya produksi baja di Cina dan banyaknya produk produksi padat karya yang beredar di seluruh dunia, membuat pendapatan per kapitanya cukup tinggi. Hal ini membuat Cina dipandang sebagai pasar yang potensial sehingga membuat banyak pabrikan barang-barang advance masuk ke Cina, seperti mobil-mobil pabrikan Jeman. Cina kini mulai mengembangkan produksi produk-produk advance. Saat ini Cina sedang berusaha membuat pesawat domestiknya sendiri. Hal ini tentu membuat pabrikan pesawat seperti Boeing ketakutan.
Di tahun 90-an, dosen saya sedang kuliah mendapat gelar Ph.d di Jerman. Beliau banyak memiliki teman yang berasal dari Cina. Jika dosen saya mendapat beasiswa $1000, maka para mahasiswa Cina hanya mendapat 1/3 dari beasiswa dosen saya. Ketika dosen saya berhasil memperoleh gelarnya beliau kembali ke Indonesia, sedangkan teman-temannya yang berasal dari Cina tidak kembali, mereka menetap di Jerman bekerja di sana. Namun setelah Cina menjadi negara yang maju seperti saat ini, mereka semua kembali ke tanah air, ikut memajukan negaranya.
Dosen saya juga bercerita tentang korea selatan. Tahun 60-an, Korea seperti Indonesia, juga mengalami kesulitan pangan. Korea tadinya adalah sebuah negara berbasis pertanian, lalu mulia merambah ke industri tekstil sebagai motor ekonominya. Lalu mencoba berkembang di dunia teknologi elektronika hingga menjadi negara yang maju seperti saat ini. Kata beliau ada satu faktor yang membuat Korea bisa berkembang pesat, yaitu rasa benci dengan Jepang, negara tetangganya yang sangat maju.
Rasa benci itu tidak dibalas dengan perang, tetapi mereka menggunakan otaknya untuk mencoba menyamai Jepang. Korea saat ini sedang mengembangkan teknologi renewable, seperti solar cell. Korea banyak sekali memberikan tawaran join research di Korea untuk mahasiswa maupun dosen Indonesia(jadi ingat ketika saya menjadi penerima tamu acara kerja sama Jurusan saya dengan sebuah perusahaan Korea, dimana salah seorang petingginya menawari kami untuk menghubungi beliau jika butuh bantuan ingin ke Korea) dan banyak berinvestasi di Indonesia, seperti menanamkan modalnya di Krakatau Steel (KS). Dosen saya bertanya, mengapa Korea memilih KS pada orang Korea yang terlibat dalam penandatanganan MoU kerjasama itu. Orang Korea ini menjawab, mereka (Korea) ingin menumbuhkan semangat berkembang di daerah sekitarnya (KS) dan harapannya di kedepannya dapat me-lead Indonesia menjadi negara yang maju.
Menilik cerita tentang Cina, orang-orang Cina adalah orang yang cinta dengan produk dalam negeri, sehingga membuat kondisi ekonominya maju pesat. Melihat Korea, dengan semangat nasionalisme yang tinggi ingin mengalahkan satu musuh bersama, mereka mampu membuat road map ke arah mana tujuan negara mereka.
Sekian. ^^
data source: http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_steel_production, http://www.worldsteel.org/?action=newsdetail&id=285, Dosen saya.